Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, proses evakuasi tersebut dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia, PBB, dan negara-negara tetangga. Proses evakuasi ini melibatkan 3 pesawat Boeing C-130 Hercules dari TNI AU, dan diperkirakan memakan waktu hingga 2 hari untuk menyelesaikan proses evakuasi.
Situasi di Sudan Tengah dilaporkan semakin memburuk akibat konflik yang terus berlangsung antara pemerintah dan kelompok pemberontak. Sejumlah warga sipil terjebak dalam konflik tersebut dan terancam oleh kekerasan dan kekurangan bahan makanan dan obat-obatan. Oleh karena itu, evakuasi WNI menjadi prioritas bagi Pemerintah Indonesia.
Setelah berhasil dievakuasi, para WNI akan ditempatkan di tempat yang aman dan akan diberikan perlindungan serta bantuan oleh pemerintah Indonesia. Mereka juga akan diberikan layanan kesehatan dan sosial untuk memastikan bahwa mereka dapat kembali ke negara asal dengan aman dan sehat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses evakuasi tersebut. Ia juga menekankan pentingnya upaya perlindungan dan penanganan bagi WNI yang berada di luar negeri, terutama di negara-negara yang sedang dilanda konflik atau bencana alam.
Dengan evakuasi tersebut, diharapkan para WNI dapat kembali ke keluarga dan kerabatnya di Indonesia dengan aman dan sehat. Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk terus melakukan upaya perlindungan dan bantuan bagi WNI yang berada di luar negeri, agar mereka selalu merasa didukung dan dilindungi oleh negara.
Posting Komentar untuk "Pemerintahan Indonesia Telah Mengevakuasi 969 WNI di Sudan"