Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD/ Attention Deficit/ Hiperactivity Disorder)

 

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(ADHD/ Attention Deficit/ Hiperactivity Disorder) Pada Anak SD



ikilopentingDunia anak merupakan tempat mengkonstruksi ilmu pengetahuan, anak dapat mengeksplorasi lingkungan untuk mempelajari berbagai hal yang ada disekitar mereka. Meski demikian, terkadang anak justru menunjukkan perilkau yang agresif seperti mudah marah dan kurang dapat mengkontrol diri. Disinlah peran orang tua sangat diperlupakan dalam memfasilitasi perkembangan anak. Anak yang menunjukkan perilaku demikian tentu tidak dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik, saat anak sudah tidak dapat diarahkan, orang tua perlu mewaspadai indikasi adanya ADHD (Attention Deficit Hiperactivy Disorder).ADHD merupakan gangguan yang ditandai oleh rentang perhatian yang buruk dan tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri hiperaktivitas atau kedua tidak sesuai dengan usia (Kaplan, 1994)

    Seringkali ketidaktahuan orang tua orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak yang memiliki gangguan ADHD membuat orang tua memarahi anak, memaksa kemauan anak, dan akhirnya memberi hukuman pada anak. Dimana hal ini membuat anak tidak nyaman yang akan mempengaruhi kondisi psikologis anak.Hal ini tentu dapat mempengaruhi perkembangan dan aspek psikologis mereka (Hurhadianti, 2010).Dengan mengenali gejala ADHD pada anak sejak dini akan membantu dalam menangani permasalahan yang muncul. Ketika penanganan yang diberikan pada anak tepat dan sesuai, maka anak akan berkembang menjadi lebih baik.

    ADHD atau yang dikenal dengan Attention Deficit Hiperactivity Disorder adalah gangguan yang ditandai oleh rentang perhatian yang buruk dan tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri hiperaktivitas dan implusivitasnya atau kedua tidak sesuai dengan usia (Kaplan, 1994). Sementara menurut Handjono (2003) mengatakan bahwa ADHD dapat dikatakan dengan gangguan pemutusan perhatian dan hiperaktivitas, orang awam sering menyebutnya dengan Hiperaktif. Isilah hiperaktif dipakai untuk anak dengan kelainan perilaku, anak normal pun juga mengalami hal semacam hiperaktif,tetapi istilah yang digunakan untuk anak normal adalah overaktif. Anak hiperaktif kelihatan sibuk tetapi seolah tanpa tujuan tertentu, karena terlalu sering berpindah aktivitas, hal ini dapat dikatakan perilaku motorik yang berlebihan.ADHD juga merupakan suatu kegagalan perkembangan fungsi jaringan otak yang dapat menghambat monitoring dan kontrol diri pada anak. Jika hal ini terjadi pada seorang anak dapat menyebabkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berperilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan-kesulitan lain yang kait- mengait. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan otak dengan gejala-gejala sulit fokus, membuat perhatian dan hiperaktif dalam segala aktifitas yang dapat berlangsung sampai dewasa. Anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dilingkungannya dan sulit berprestasi disekolah. Hal ini memerlukan perawatan yang melibatkan orangtua, pendidikan dan medis. ADHD dapat disimpulkan sebagai gangguan aktivitas dan perhatian dengan gejala utama inatensi, hiperaktivitas, dan impulsivitas yang tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak.

    Jika kita memperhatikan dengan seksama tanda-tanda anak ADHD dapat dilihat dari perilakunya. Mengalami kesulitan fokus dan berperilaku tenang pada satu waktu tertentu merupakan hal yang wajar bagi anak-anak, Gejala ADHD pada anak biasanya dimulai sebelum usia anak 12 tahun. Bahkan pada beberapa anak sudah terlihat sejak usia 3 tahun. Adapun gejala ADHD pada anak yang mungkin terjadi seperti, anak banyak melamun, anak pelupa, anak gelisah, terlalu banyak bicara, anak membuat kesalahan yang ceroboh, anak sulit menahan godaan, anak mengalami kesulitan bergantian, serta anak mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain Kriteria diagnostic unutk ADHD menurut DSM-IV (1994) sebagai berikut : 

1. Inatensi (kesulitan memusatkan perhatian) Gejala ini dapat menetap sekurang kurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptive dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan seperti : 

a. Sering gagal dalam memberikan perhatian serta melakukan kesalahan yang tidak berhati-hati dalam tugas sekolah. 

b. Seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan atensi terhadap tugas/ aktivitas bermain. 

c. Sering tidak nampak mendengarkan jika sedang berbicara langsung. 

d. Sering menghindari hal- hal penting seperti tugas sekolah. e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas/ aktivitas. 

f. Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimulus dari luar. 

g. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari. 


2. Hiperaktivitas (kesulitan memahami keinginan) Gejala ini dapat menetap selama sekurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptive dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan seperti : 

a. Sering gelisah dengan tangan dan kaki. 

b. Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain dimana diharapkan tetap duduk. 

c. Sering berlari- lari dalam situasi yang tidak tepat. 

d. Sering mengalami kesulitan terlibat dalam aktivitas waktu luang secara tenang. 

e. Sering bericara berlebihan. 

3. Impulsivitas (kesulitan mengendalikan gerakan) Gejala ini dapat menetap selama sekurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptive dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan seperti : 

a. Sering menjawab tanpa berpikir panjang. 

b. Sering tergesa- gesa dalam segala hal. 

c. Sering mengganggu orang lain.

    Dalam DSM-IV (1994) ADHD memiliki tiga klasifikasi yang berdasarkan pada tipe gaangguannya. Penentuan klasifikasi ini didasarkan pada pola gejala yang dominan selama lebih dari enam bulan, tiga tipe tersebut adalah : 

a. Tipe Kombinasi 

b. Tipe sulit konsentrasi 

c. Tipe Hiperaktif-Impulsif

Posting Komentar untuk "Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD/ Attention Deficit/ Hiperactivity Disorder)"

Haloo sob... Selamat datang di Website ikilopenting.my.id, Semoga Anda Menikamati Sajian Informasi penting yang Ada di Website Mas Shofiyulloh.